Dampak Buruk Bila Sering Membentak Anak


“Tahukan bunda di dalam setiap kepala seorang anak terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga.”

Membentak bisa berpengaruh buruk pada anak-anak, karena bisa membuat renggang ikatan batin dengan anak, selain itu bentakan tidak mengajarkan apa-apa untuk perkembangan si kecil. Saat usia anak masih di bawah 10 tahun, mereka tidak akan melawan atau balas membentak. Tetapi karena sikap pasif mereka itu, Anda jadi tidak bisa mengukur seberapa besar dampak psikologis yang ditimbulkan karena membentak. Anak cenderung untuk meniru perilaku orangtuanya. Seorang anak yang selalu dibentak, diomeli, atau dimarahi, akan tumbuh dengan keyakinan bahwa dia sah-sah saja berkomunikasi dengan menggunakan bentakan, omelan, atau kemarahan.

Beberapa dampak negatif membentak anak adalah:

1. Anak saat dewasa menjadi minder & takut mencoba hal baru. Jiwanya selalu merasa bersalah sehingga hidupnya penuh keraguan dan tidak percaya diri.


2. Anak akan memiliki sifat pemarah, egois, judes karena dia dibentuk dengan kemarahan oleh orang tuanya. Jika ada hal yang tidak berkenan dihatinya karena sikap kawannya, dia cenderung agresif dan memarahi rekannya. Padahal masalahnya hanya sepele.

3. Anak akan memilki sifat menantang, keras kepala dan suka membantah nasehat atau perintah orang tuanya.

4. Anak akan memiliki pribadi yang tertutup dan suka menyimpan unek-unek nya, takut mengutarakan, karena takut dipersalahkan.

5. Anak menjadi apatis, sering tidak peduli pada suatu hal.


Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak jutaan sel-sel otak anak kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk indah.

Penelitian Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya. “Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujarnya. Dari hasil penelitian ini, jelas pengaruh marah terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan otaknya. Jika ini dilakukan secara tak terkendali, bukan tidak mungkin akan mengganggu struktur otak anak itu sendiri. “Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi anaknya,” Tidak hanya itu, marah juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh. Tak hanya otak, tapi juga hati, jantung dan lainnya.


Kelekatan hubungan anak dan orang tua sangat berpengaruh bagi perkembangan otak dan psycologisnya, tdk usah khawatir anak jadi cengeng dan manja. So.. Semoga kita tidak membentak lagi terutama pada umur 1-6 tahun si anak karena ini adalah "the golden age" yang dapat merusak kecerdasan emosionalnya. 

Mari yuk selalu memberi pujian tulus dan pelukan kasih sayang kepada anak-anak kita agar kelak menjadi anak yang cerdas berjiwa penuh kasih sayang. 



(sumber: ecahyono, forum.detik.com , life viva )

Komentar

  1. bagus nih infonya buat ortu :v

    BalasHapus
  2. tanpa sadar atau terlalu terbawa emosi biasanya kita membentak anak-anak, itu membawa ampak yang sangat buruk pada anak-anak. Semoga kita semua menjadi orang tua yang lebih sabar pada anak-anak kita.

    BalasHapus
  3. assalamualaikum enni mamito,
    saya mau bertanya , tapi sebelumnya saya akan sedikit bercerita terlebih dahulu.
    begini, kedua ortu saya adalah wirausaha, Mereka pekerja keras. mulanya ibu saya kb, tapi setelah saya menginjak kelas 3sma dan adik (lk) kelas 6 sd ibu saya melahir kan adik baru untuk saya, dia perempuan sekarang berusia 4 th pada bulan juli lalu. tragisnya kedua orang tua saya selalu marah marah pada ade kecil saya karna jengkel dan kurang sabar melihat keaktifannya. bahkan beberapa hari lalu bpak saya memukul kepala ade kecil saya yang masih 4 tahun itu dan beberapa jam kemudian apa yang dilakukan bapak saya itu ditiru ade saya pada saya , sedangkan hari ini tadi ibu saya benar benar membentak adek saya karna merebut jajanan tetangga saya , karna bentakan tersebut adek saya nangis lama . dia berenti nangis saat saya gendong .
    saya tau bahwa orang tua saya kurang pandai mendidik anak, selalu main emosi, selalu main tangan, saya pun juga sadar bahwa psikologi adek saya benar-enar terganggu pada saat ini, sekarang adek saya menjadi nakal terhadap teman temannya, kadang merasa minder dengan teman yang lain, jarang mau bermain bersama sama , kalaupun ada banyak orang yang bermain dia selalu menghindar atau hanya menjadi penonton, saat mengikuti lomba dia selalu menangis padahal kalo didalam rumah saat mud nya dia lagi baik , dia sering nyanyi nyanyi , menari , menirukan iklan dll . menurut saya adek saya punya bakat yang hebat.

    saya hanya ingin mendapat solusi dari ibu, bagaimana mengembalikan keadaan psikologi ade saya yang sudah terlanjur seperti itu ?
    saya sangat membutuhkan jawaban dari ibu, karna saya sayang sekali dengan adek saya. ibu bisa menghubungi nomer ini untuk memberikan jawaban 085728674166 atau melalui facebook " thamkynati wiryodimedjo"
    terimakasi sebelumnya ibu, semoga ibu bisa membantu saya , bukankah sebaik baik manusia adalah masusia yang bermanfaat bagi orang lain ? :)

    BalasHapus
  4. Benar sekali, dulu saya sering ditampar, dan dibentak. Alhasil ketika menginjak umur 20an saya lebih agresif, pemarah, dan minderan, sering terlibat dalam perkelahian. Semoga orang tua disana bisa lebih bijak mendidik anak.

    BalasHapus
  5. wah......bermanfaat ya
    ya...emang bener...saya sering dimarahin, asal jatuh, bukannya ditolong, malah kenak marah...hahhaha.....ya,...dampaknya, saya gak mandiri, saya harus ikuti intruksi orang tua baru mau kerja, kalau dari kemauan sendiri, pasti nanti ujung ujung nya saya selalu disalahkan dan kenak marah

    tetangga saya gak ada henti-hentinya marahin anak....mengkanya saya baca blog ini, pasti ada dampaknya ke anak......eh...ternyata bener.....

    makasih ya infonya, insyaallah, jika saya punya anak, saya gak bakalahn bentak anak, demi membentuk anak pintar dan shalih tuk membangun indonesiaku....

    BalasHapus
  6. Izin share, ya, Mba. :) Terima kasih infonya sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  7. Kaaa saya selalu dimarahi, saya ngasih tau yang bener pasti dimata nya selalu salah. Saya diam saja dimarahi ka. Saya bingung. Saya sangat dikekang, keluar rumah sebentar hang out bersama teman saja tidak boleh ka. Saya dikatain bodo lah tolol lah sama ortu saya. Saya selalu menangis dikamar. Tapi apa mereka peduli? Engga ka mereka malah makin marahin saya ka.

    BalasHapus
  8. infonya sangat menarik semoga menjadi pembelajaran buat saya terutama bagi saya untuk selalu dalam kesabaran dalam mendidik anak dan semoga saya terhindar dari perilaku "membentak anak" amin....! terima kasih infonya...!

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum bu.
    Saya punya anak berumur 2tahun.setiap kali saya emosi.saya selalu membentak dan memarahi anak saya.ketika anak saya bermain dengan temannya.dia meniru kan apa yang saya perbuat padanya.sebagai orang tua saya harus bagaimana?terus bagaimana cara mengembalikan psikologi anak saya?saya minta saran nya bu.balas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana nda sekarang anaknya

      Hapus
    2. Bagaimana nda sekarang anaknya

      Hapus
  10. Bahagialah kalian yg memiliki orang tua yang mendidik kalian dengan baik dan tanpa bentakan

    BalasHapus
  11. Cernyata masih blom ada yg lebih buruk dari saya :D alhhamdululah.. Cman saya yg dari kcil di pukul pake balok'an kayu,sabuk,di ijek² pas umur 7 tahun sampe nangis ampun² ada rasa trauma sihh.ibu saya cuman ngliat'in.Terkadang saya merasa iri karna kakak sama pagi² di tanya ibu saya makan apa maz?? Tak bikinin susu dlu ya?? .saya berangkat skolah jam 12 siang.. Saat kelas 1smk tengak-tengok kanan kiri sama bilang.. Bukk..sarapan ku mana.dengan semangat nya ibuk saya bilang..beli indomie sana za (nama saya reza)masak sendiri uda besar kmu.saya bilang (sambil marah di hati)kakak di buatin di tawarin.aku kok ga juga.ibuk saya kceplosan:D bilang kakak mu uda kerja sambil melotot... .gw mikir (emosi)ada lagu cinta ibu srpanjang masa..tak berharap balaz budi :D haha itu salah cernyata.di ati gw nih serasa sedih,merenung,ancur deh pokok nya .sambil dalam hati bilang kekasih ibu spanjang pengaris..mau berbalaz budi dengaan duit. Tapi saya berayukur g di jual ke prampok :O .sambil hantam tembok make tangan..


    Nih ada crita Spele
    Bapak:Ote² nya Mana nih buk
    Ibuk:di bawa sama Reza tadi
    Bapak:zaa...(teriak)ote² nya..mana.
    Saya(Reza):ku makan barusan pak
    Bapak:kmu makan pake nasi??
    Saya:ngkk..tadi ku makan biasa make saus
    Bapak:(mendekat ke saya)ambil Sapu terus mukulin ke arah kpala saya.(tapi saya otomatis lindungin kepala sokal nya bapak slalu incer kpala pas waktu kcil,saya uda hafal)bapak saya mukul kpala jadi kenak tangan Saya .bapak saya incer badan.pass waktu itu saya emosi.maklum udah 1 smk masi di gebu'kin saya tapi sadar diri.skolah madrasah tau kalo lawan ortu itu durhaka.y uda saya d gebukin diem aja.terus saya kluar rumah.

    Kadang haluainasi..berita kiamat² di tv trompet .saya g peduli ortu jaman sekarang keras² sampe banyak di berita angelinw mati itu saya baru sedihh...anak di cabul lah Dll..saya ngenes .insya'allah saya jika di ijinkan allah punya anak saya akan didik sbaik² nya.salam pecinta kluarga harmonis

    BalasHapus
  12. Ya Allah... Semoga bisa jadi orang tua yang baik untuk anakku...

    BalasHapus
  13. Apa yang ditulis di atas semuanya benar, dan itu terjadi pada saya. Bentakan dan omelan yang berlebihan sudah saya terima dari kecil bahkan sampai sekarang umur saya 24 tahun pun hal jelek itu masih sering ayah saya lakukan.
    Dampaknya luar biasa buruk untuk kepribadian saya. Saya tumbuh dengan menyimpan rasa sakit hati atas perlakuan ayah saya sendiri. Saya bahkan tidak punya kedekatan yang baik dengan orang tua. Semua rasa kecewa saya simpan sendiri. Saya seolah tidak bebas bersikap dan berpendapat di keluarga sendiri.
    Adik saya bahkan jadi anak yang pembangkang, sifat marah dan kasar ayahku sekarang ditiru adikku sendiri. Rumah jadi tempat yang tidak nyaman bagiku sendiri.
    Semoga orang tua di luar sana tidak ada lagi yang melakukan hal ini lagi supaya tidak ada lagi anak2 yg tumbuh dengan psikis yang tersakiti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya ampun sama bgt ...
      Klo saya di tambah pernah di pukulin sama kaka tiri saya bahkan sll di ancam mau di perkosa klo bilang siapa2 ...
      Sempet hampir di perkosa untung saya masih bisa lawan ...
      Tp skrg saya gk bisa apa2 cuma bisa diam berbicarapun di sangkanya aku ngada2 gk enak jd anak tiri ...
      Sampe skrg selalu saya jd bahan fitnah dan di kambing hitamkan
      Mungkin krna saya perempuan berbicara apapun saya tidak ada yg percaya ...
      Saya hanya berharap semoga anaknya yg perempuan tidak kena karma atas kelakuan bapaknya semasa blm menikah ...
      Yaa saya hidup benar2 serasa sebatangkara ...
      Tidak ada yg peduli ataupun yg membela hanya bisa di simpan di hati dan saya sll tetap berusaha baik meski mereka selalu berbuat jahat di belakang saya ... Hanya berharaf Allah kasih balasan atas kesabaran saya sampai saat ini ...
      #curcol.com hehe

      Hapus
  14. Menurut saya ada benar dan ada tidaknya, tidak selalu bentakan dan pukulan akan menjadikan seorang anak bersikap negatif kedepannya... orang tua boleh keras terhadap anak, namun harus diimbangi dengan kasih sayang dan memberikan pengertian kepada anak....

    BalasHapus
  15. Aku sakit hati dengan kedua orang tuaku. Mereka selalu ingin benar!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanganku patah. Aku jatoh lagi. Mamaku dipanggil. Gurunya sama Wakasis nya sambil senyum-senyum. Mamaku jg senyum. Tapi itu FAKE SMILE

      Hapus
  16. Apa yang terjadi kepada rekan semua, bahkan pernah terjadi pafa saya saat masih anak2, remaja, bahkan hingga sekarang pun diskriminasi masih saya rasakan, pernah saya berpikir mungkin saya bukan darah daging dari ayah saya, atau mungkin saya anak yg tidak diharapkan...
    Bentakan, cacian, dan perintah yg diberikan saat saya masih sekolah tidaklah wajar...,
    Tiap pagi harus cuci piring,masak fan nyapu, pulang sekolah harus jaga warung, klo ketiduran disiram air, sore masak n cuci piring sama nyapu lagi, malam tetap jaga warung, stiap mau ngerjakan tugas sekolah, ada saja perintah yg diberikan, saat tau nilainya tidak bagus, ibu qu marah semarah marahnya..., bilang klo saya gak mau belajar, gak ini lah gak itu lah sampai keujung dunia disebutkan semua..,

    Kepala saya pernah dipukul bapak saya hingga dinding rumah saya bergetar, hingga kini masih teringat jelas peristiwa itu, bahkan saya pun sering merasa sakit dikepala
    Peristiwanya sdh hmpir 10 thn yg llu, jika dia bukan ayahku mungkin q sudah mmbalas dendam

    Ntah, bgaiman dengan SURGA yg ada ditelapak kaki IBU, apakah masih ada surga tersebut, dan ntah bgaimana menghilangkan rasa dengki pada diriku yg sepertinya sudah mendarah daging, dengki dg hal yg tidak q sukai,,,

    BalasHapus
  17. Apa yang terjadi kepada rekan semua, bahkan pernah terjadi pafa saya saat masih anak2, remaja, bahkan hingga sekarang pun diskriminasi masih saya rasakan, pernah saya berpikir mungkin saya bukan darah daging dari ayah saya, atau mungkin saya anak yg tidak diharapkan...
    Bentakan, cacian, dan perintah yg diberikan saat saya masih sekolah tidaklah wajar...,
    Tiap pagi harus cuci piring,masak fan nyapu, pulang sekolah harus jaga warung, klo ketiduran disiram air, sore masak n cuci piring sama nyapu lagi, malam tetap jaga warung, stiap mau ngerjakan tugas sekolah, ada saja perintah yg diberikan, saat tau nilainya tidak bagus, ibu qu marah semarah marahnya..., bilang klo saya gak mau belajar, gak ini lah gak itu lah sampai keujung dunia disebutkan semua..,

    Kepala saya pernah dipukul bapak saya hingga dinding rumah saya bergetar, hingga kini masih teringat jelas peristiwa itu, bahkan saya pun sering merasa sakit dikepala
    Peristiwanya sdh hmpir 10 thn yg llu, jika dia bukan ayahku mungkin q sudah mmbalas dendam

    Ntah, bgaiman dengan SURGA yg ada ditelapak kaki IBU, apakah masih ada surga tersebut, dan ntah bgaimana menghilangkan rasa dengki pada diriku yg sepertinya sudah mendarah daging, dengki dg hal yg tidak q sukai,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. kisah saya hampir sama mba, ibu saya hampir tiap hari bikin ati sesek, omongannya selalu nyakitin hati. saya dibentak dari kecil, kadang ayah juga ikut ikutan. jadinya sekarang sifat saya sangat buruk.
      tentang surga ditelapak kaki ibu, itu tetap ada mba, alloh udah pernah bilang.tetap berprasanga baik aja, kalo mba masih dengi, luapkan, dengan main tak pulang slama bbrapa hari, tenangin diri mba, habis itu pulang , critain kenapa mbak kek gitu, hidup sayamungkin ngg lama lagi,mba yang insyaAlloh hidupnya masih lama, bahagiakan orang tua selagi masih bisa
      ade apri...

      Hapus
  18. bner banget tu dampak negatipnya,, mungkin saya termasuk contoh korbannya.
    so bagi yang punya anak, ada masalah dengan suami/istri jangn ribut di depan anak,, itu bakal berdampak di sikologisnya

    BalasHapus
  19. Saya mau curhat disini. Saya sekarang laki2 usia 25 thn. Saya dari kecil sering dimarahi ibu saya. Sering juga tangan nya maju untuk mencubit memukul. Saya dari SD . Mulai kelas 1-6 selalu dpt peringkat 1 . Tapi bukan pujian yang saya dapat. Dia seperti tidak bangga oleh pencapaian saya. Dan dimasa masa SD. Namanya anak2. Saya suka bermain ama temen2 entah itu main bola. Kelereng dll. Tp dikit2 dicari disuruh pulang sampai rumah dimarahi. Lanjut dimasa SMP prestasi disekolah menurun. Di masa itu juga lagi booming nya Play Station 1. Saya juga sering bermain PS di rental2 dgn uang saku sekolah. Tidak berapa lama ibu tahu saya sering bermain PS. lagi2 saya kena marah. Skip skip skip. Dimasa SMA saya uda ga tahan digituin trus. Saya mulai berani membantah. Saya sering emosi. Saya jadi ngmong kasar ma ortu. Itu berlanjut sampai sekarang saya bekerja. Saya tahu apa yang saya lakuin salah. Tapi saya ga tahan ama omongan ibu saya. Pulang kerja ngomel. Saya dirumah ngomong enggak2 trus. Saya minta tolong apa yang harus saya lakukan. Biar ibu saya itu ga marah2 trus ma saya.

    BalasHapus
  20. hati hati apa bila anak sudah beranjak smp karena cinta terhadap lawan jenis mulia bermunculan,,,, seperti kisah galih dan ratna... he5

    BalasHapus
  21. sedikit aku mau cerita....waktu itu menginjak kelas 1 smp.. si ank laki2 itu suka skali terhadap salah satu temannya,, tapi di sangat pemalu.dia cuma bisa melihat setiap tingkah laku si gadis itu.. selama 3 tahun sia anak laki itu senang nya cuma meperhatikan, si gadis itu dia udah ga perduli dg pelajaran karena cinta selama 3 tahun si ank itu ga pernah ga masuk sekolah,, demi melihat si gadis. trus waktu smk pun dia cari2 info kemana dia bersekolah hingga ke perguruan tinggi.... hingga akhirnya dia bertemu di udara. lewat my friend didik mes and miss dewi retno asih(DRA). TANKS MY FRIEND ALL

    BalasHapus
  22. Sy sudah dewasa mskpn sya korban dari org tua yg mendidik anak dengan kasar dan kekerasan. Sya sadar sya memiliki ke 5 ciri2 di atas. Nmun seiring brtumbuhnya usia. Perlahan kelima ciri2 mulai menghilang mskpn trkdg secara tdk sdar bsa muncul :)

    BalasHapus
  23. Sy sudah dewasa mskpn sya korban dari org tua yg mendidik anak dengan kasar dan kekerasan. Sya sadar sya memiliki ke 5 ciri2 di atas. Nmun seiring brtumbuhnya usia. Perlahan kelima ciri2 mulai menghilang mskpn trkdg secara tdk sdar bsa muncul :)

    BalasHapus
  24. Sama ane juga waktu kecil sering di Rendahin istilahnya ya entah kenapa waktu kecil saya merasa seperti itu sampai menginjak SMP tetep di ejek di rendahin mungkin pikiran nmereka ga seperti itu entah kenapa saya mempunyai rasa kesal tapi saya pendam sampai sekarang Al Hasil mennginjak umur 19 thn saya mulai bodo amat sama orang2 dekat yng nganggap saya waktu kecil seperti ini itu, dan saya pendiam hanya di kalangan keluarga tapi kalo sama orang lain Saya aktif ! untuk orang tua keluarga yang unya ilmu pengetahuan bersyukurlah didik lah anak sama rata! dan sayangilah waktu kecil jangan bentak2 atau apa, nanti udah gede tugas orang tua selesai dalam arti memanjakan nya ! jadi anak sudah mikir dan makin sayang pinter

    BalasHapus
  25. Sama ane juga waktu kecil sering di Rendahin istilahnya ya entah kenapa waktu kecil saya merasa seperti itu sampai menginjak SMP tetep di ejek di rendahin mungkin pikiran nmereka ga seperti itu entah kenapa saya mempunyai rasa kesal tapi saya pendam sampai sekarang Al Hasil mennginjak umur 19 thn saya mulai bodo amat sama orang2 dekat yng nganggap saya waktu kecil seperti ini itu, dan saya pendiam hanya di kalangan keluarga tapi kalo sama orang lain Saya aktif ! untuk orang tua keluarga yang unya ilmu pengetahuan bersyukurlah didik lah anak sama rata! dan sayangilah waktu kecil jangan bentak2 atau apa, nanti udah gede tugas orang tua selesai dalam arti memanjakan nya ! jadi anak sudah mikir dan makin sayang pinter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama gan gue juga ngalamin apa yang lu ceritain tadi.

      Hapus
    2. Sama gan gue juga ngalamin apa yang lu ceritain tadi.

      Hapus
  26. Ternyata iya saya dari umur 2006-sekarang dimarahi terus gak tau kenapa padahal saya gk berbuat kesalahan sedikit pun yg di teks emang nyata sekarang aku gk bisa ngerjain soal sedikit pun. Saya mohon kepada semua orang tua agar tidak suka memarahi anak ny saya buktinya susah mikir dan mengikuti sifat yg di teks tadi.Saya cuma berharap gk ad orang tua yang memarahi anak ny karena masalah sepele

    BalasHapus
  27. Bagaimana kalau kakak yg biasa membentak adiknya apakah juga berdampak ?

    BalasHapus
  28. Ternyata benar, jika melihat musibah maka lihatlah keATAS yang lebih sulit dari kita agar kita selalu bersabar, dan jika melihat kesenangan, maka lihatlah ke BAWAH, saya dari SmP selalu curhat tentang perlakuan ortu saya ke saya dalam sebuah buku, yang selalu dimarahin kadang tanpa sebab yang jelas, bahkan mau kuliah pun susah, bahkan setelah tamat kuliah dan ingin kerja sendiri cari duit sendiri pun masih dimarahin. Pertanyaan nya "Maunya apa?? Akibatnya memank buruk, dari segi pergaulan, sosialisai dg temen2. Pokoknya kalau kita sudah jd ortu, berusaha lah agar komunikasi dg anak2 baik, krn dg komunikasi semuanya akan berjaln baik. Insya allah

    BalasHapus
  29. Benar sekali,mirip dengan ortu saya,saya dr tk selalu dibentak hingga saat ini umur saya 26th masih suka dibentak,terlebih kakak2 saya 3 orang perempuan semua...selalu menyalahkan saya...saya tidak pernah diberikan hak untuk bicara...alhasil saya menjadi seorang yg mudah marah,dan emosi,namun dilingkungan kawan saya sangat berbeda sikap saya...sampai saya menemukan pacar yg bs mensupport saya namun tetap saja keluarga tidak setuju dengan pacar saya Karena tinggal digang depan rumah saya dan dianggap org yg ktg berpendidikan ato orang kampungan,padahal saya tau pacar saya orang yg riang dan didik dikeluarga sederhana namun penuh kasih sayang........tetapi ketika kakak saya yg nomor 3 menikah dengan duda kaya,semua setuju2 saja dan tidak mempermasalahkan kk saya keluar malam bahkan menginap di hotel.....sungguh tragis hidup saya,saya hanya berharap agar segera dicabut nyawa saya,karena saya merasa tidak dihargai.....namun saya hanya bisa menahan rasa pedih ini sendiri saja walaupun kawan2 saya mensupport saya.....mudah2an tidak ada lg korban pembunuhan karakter dan hak anak seperti saya....saat ini saya masih berjuang melawan ketidakadilan tersebut....dan tentunya berkat dukungan kawan dan pacar saya yg tidak henti2nya menyemangati walaupun pacar saya jg menjadi korban fitnahan,cacian dan sebagainya.........,maaf nama saya samarkan karena saya males untuj ribut jika komentar saya ini ditemukan keluarga saya,khususnya kk2 perempuan saya yg suka kepo dan bergosip....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus nih kalo dishare ke ortu :v...marah sih boleh tapi jangan pernah membentak atau memaki karna dampaknya pada saat dewasa nanti bisa buruk buat anak

      Hapus
  30. Semoga aja ortu denger. Kalau menerima itu suatu mukjizat banget. Krn ortu selalu benar. Meski salah tetap benar

    BalasHapus
  31. Saya mengalami sendiri hal diatas
    dari saya kecil hingga besar saya selalu dimarahin, dibentak-bentar, bahkan seringkali di jewer kalau gag di pukul patatnya sama ayah saya
    pernah juga dulu saya dipukul menggunakan gayung dikepala saya
    dikurung di gudang
    hingga sekarang semua itu membekas di saya
    saya menjadi orang yang pemarah
    rumah menjadi tempat terburuk
    saya akui semua fasilitas dikasi sama kedua orang tua
    tapi apakah dengan hal itu mereka bisa memarahin saya seenak mereka
    jadi saya berharap semuga kelak kita semua sadar gimana cara mendidik anak kita kelak

    BalasHapus
  32. ayo dibantu share ke orang-orang supaya kelak jadi orang tua, atau orang tua yang sekarang alhamdulilah kalau sampai bisa membaca artikel ini. jujur saja saya sering sekali dimarahi seolah sedang diam tetapi ibu saya suka memarahi saya entah kalau ada yang mines sedikit langsung di komentari, karena saya dari kecil suka dipukul pake rotan, dimarahi, di bentak dihukum karena saya malas (bukan nakal) karena saya tergolong anak yang pemalu. alhasil selama saya hidup lebih dari 20 tahun bersama orang tua saya, saya sesekali pernah berpikir mengapa saya menjadi agresif dan lebih suka marah alias emosi? Ya betul karena awal nya dimulai dari orang tua bukan? teman-teman saya pun tidak ada yang suka emosi, kalau bukan bermula dari ajaran orang tua. Jadi untuk yang sayang anak supaya masa depannya baik ayoo, ganti bentakan,marahan, tindakan kasar apapun(seperti tidak manusiawi) diganti dengan teguran yang halus itu lebih baik, dibandingkan dengan bentakan atau marahan yang keras.

    BalasHapus
  33. saya ibu dr dua ank kmbar perempuan yg saat ni berusia 2,5thn ,,, sya saat ni sdng mncari referensi sebnyk2 ny dlm mnddik ank2 sya krn jjur sya bkn org yg sabar bhkn prnh sya emosi krn mreka brtengkar dn nangis hingga bkin sya jengkel dtambh krjaan rmh jg blm beres smpe akhirnya sya teriak2 pd mreka saking emosinya dg ulah mreka yg trllu aktif,seolah da partner in crime semua dilakukn brdua mulai dr berantakin kamar ,ngeluarin semua bju yg dilemari ,jatuhin lemari plastik berisi bju2 ,ngmbil air dr dispenser dn bkin bsah dmn2 ,mkn bareng yg akhirnya berakhir dg mknn it trsebar dilantai dibuat mainn ,kotor sana sini ,,, kdng saya brsha tuk tdk triak tp lngsung sya ambil mreka sya bwa kekamar mndi dn saya siram air saking kesal ny sya,tp nma ny ank2 mo ortuny mrh kya apa mreka mlh senang ktika q siram air dingin ,,, ya Alloh jd kn hamba ibu yg baik dn pnuh kesabaran ,, moga sya lbh bs mnhan emosi sy dr pd hrs mrah dn triak2 g jls,sya tdk ingin psikis ank sya trganggu sprt sya yg sdari kecil sring dikasari hingga sya jd ank yg trttup dn takut tuk cerita apapun pd ortu saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ceritanya hampir mirip sama saya, anak saya umurnya sbntar lg 3 tahun dia anak laki2 yg periang dan punya rasa ingin tau yg besar sebelumnya saya tidak pernah marah sama sekali mskpn dia senakal dan berantakin rumah seperti kapal pecah,, kbtulan saya baru pindah rumah baru 3 bulan... hari ini dia tdk sengaja numpahin air dogan kesukaannya krn semangat mau liat papinya... biasanya saya biasa2 saja liat hal begitu, tp td liat air tumpah kemana2 saya jd marah dan membentaknya bahkan menjewer kupingnya untuk pertama kali... saya merasa bersalah sekali smpai nangis sendiri...

      Hapus
  34. Teman teman , sejahat2nya orang tua di dalam hatinya tetap sayang sama kita , kau itu mukul, marah2 ngomel2 .. Ttp dalam hati Tetep sayang sama anak nya , jangan sekali kali melawan orang Tua, ridho Allah ridho orang tua , kalau ibu atau ayah suka bertindak kasar anggap saja itu ujian , aku juga sama kaya gtu , sering D marahin bnyak masalah , tapi perasaan aku membaik ketika aku bilang pada diri sendiri " ini ujian dari Allah " . Mungkin Rizki kita punya orang tua galak , syukuri apa yang Allah kasih , masih beruntung kita masih punya orang tua .

    BalasHapus
  35. Iya saya juga salah satu kekejaman ortu dlm memberikan hukuman. Semenjak dari kecil sya sllu mendapat hukuman dr papa saya. Hukuman itu di dapat krn saya mmg melakukan kesalahan... dan bbrpa hukuman yang saya ingat
    1. Dari kecil hingga smp klo bikin kesalahan selalu di strap berdiri dipojokan smpai bbrp jam
    2. Pernah di silet tangan saya hanya krn mainan adik saya rusak. Pdhl saya tdk merasa merusaknya.
    3. Ditampar pipi, smpai terjatuh hny krn sy menjawab bohong ketika sdg berebut mainan kucing
    4. Kelas 5 SD, kaki saya di pecut menggunakan buntut ikan pari smpai berdarah dgn masalah saya meminjam uang teman(pd wktu itu uang sya juga lgi dipinjam)
    5. Dilempar gelas krn gak mau nyuci piring. Sdgkan adik sya tdk pernah disuruh kerja ini itu
    6. Umur 5 thn, disuruh tidur diluar/diteras rumah krn masih mengompol
    7. Perut saya pernah diisi hal gaib (mgkn sejenis santet) jika sya melakukan kesalahan perut sya akan membuncit.
    Dan masih bnyk lagi hukuman2 nya. Klo cuma pukul2 anggota badan atw membentak sudah hal biasa.Pada wktu itu smpai sya berpikir buat apa punya( lbh baik mati dlm pikiran sya wktu itu. Dan bbrp lama kemudian,papa saya benar2 meninggalkan sya untuk selama2nya.

    BalasHapus
  36. Iya saya juga salah satu kekejaman ortu dlm memberikan hukuman. Semenjak dari kecil sya sllu mendapat hukuman dr papa saya. Hukuman itu di dapat krn saya mmg melakukan kesalahan... dan bbrpa hukuman yang saya ingat
    1. Dari kecil hingga smp klo bikin kesalahan selalu di strap berdiri dipojokan smpai bbrp jam
    2. Pernah di silet tangan saya hanya krn mainan adik saya rusak. Pdhl saya tdk merasa merusaknya.
    3. Ditampar pipi, smpai terjatuh hny krn sy menjawab bohong ketika sdg berebut mainan kucing
    4. Kelas 5 SD, kaki saya di pecut menggunakan buntut ikan pari smpai berdarah dgn masalah saya meminjam uang teman(pd wktu itu uang sya juga lgi dipinjam)
    5. Dilempar gelas krn gak mau nyuci piring. Sdgkan adik sya tdk pernah disuruh kerja ini itu
    6. Umur 5 thn, disuruh tidur diluar/diteras rumah krn masih mengompol
    7. Perut saya pernah diisi hal gaib (mgkn sejenis santet) jika sya melakukan kesalahan perut sya akan membuncit.
    Dan masih bnyk lagi hukuman2 nya. Klo cuma pukul2 anggota badan atw membentak sudah hal biasa.Pada wktu itu smpai sya berpikir buat apa punya( lbh baik mati dlm pikiran sya wktu itu. Dan bbrp lama kemudian,papa saya benar2 meninggalkan sya untuk selama2nya.

    BalasHapus
  37. Saya juga sering dipukul dari tk sampai skrg jd mahasiswa dan sering dibeda2 kan. Waktu kecil saya jg sering di ledek kl saya ini bukan ank kandungnya tetapi anak orang yang tertukar di rumah sakit. minggu lalu ibu saya nyaris melempar pisau ke saya karna memotong sayur tidak sesuai keinginannya. Hari ini saya diusir krn bertengkar sm kk laki2 saya yg saya anggap sebagai mulut perempuan dan tidak bertindak sebagai kakak laki2 pada umumnya. Ibu saya marah krn dia berpendapat bahwa dia tdk pernah melahirkan anak Sepeti yg saya katakan kepada kakak laki2 saya. Saya diusir dari rumah dan tidak boleh membawa sepeser baju pun. Saya merasa ibu saya sangat kejam dan kasar dan Saya pun berniat pergi dari rumah tapi bapak saya melarang. Saya sangat stres dan terpojokkan. Akhirnya saya melaporkan pengaduan ke Komnas anak via e-mail.

    BalasHapus
  38. Ijin ninggalin jejak Bos...
    http://vinatoysjogja.blogspot.com
    Toko Mainan Anak Terlengkap di Jogja

    BalasHapus
  39. Saya begitu juga. Saya sering dibentak, dimarahi, dimaki-maki,bahkan kekerasan fisik hingga lebam, berdarah. Memang mulai sekarang tidak ada lg main tangan. Namun efek dari sering dibentak, dipukul, selalu terngiang-ngiang dikepala. Saya gak tau kenapa. Kalau lagi berdiam diri, trdengar suara bentakan org tua saya di kepala saya. Terkdang saya pikir saya gila. Saya jd susah bergaul dgn teman, saya takut disalahkan.

    BalasHapus
  40. dari kecil, aku selalu dibentak bentak, diteriak2in,disiram, dicubit, ditampar, kalo salah sedikit dimarahinnya sambil mukulin gantungan baju atau belt ke tubuh aku.

    di rumah, aku jadi lebih diam. malas berbicara karena susah diberi hak berbicara, bakal di marah2in kalo salah sebut. tapi kalo di sekolah, aku bisa ketawa lepas tanpa ingat apa yg pernah dialamin. dari kecil gak boleh jalan sama keluarga lain (om atau tante atau sepupu), tapi sama keluarga sendiripun jarang sekali jalan. ketika ada penawaran ekskul, ortu selalu bilang tdk usah ikut apapun, padahal ada hal yang kusenangi disitu. katanya merepotkan dan bikin nilai anjlok. tapi saat adikku seusia pas aku penawaran ekskul, dia diberi kebebasan.

    ketika boomingnya android, adikku dibelikan duluan padahal masih kelas 3 sd. adikku lebih sering bermain tapi semua hal bisa dituruti oleh orang tua, sedangkan aku yang mengurus rumah dan meminta 1 hal dibilang tdk tau diri. timbul rasa iri.

    dari semua hal hal itu bikin hati jadi dongkol. aku jadi kehilangan rasa respect sama orang lain, males nanggepin, jutek, judes, batu, dan mementingkan diri sendiri. aku juga jadi ngerasa kalo aku bisa hidup sendirian tanpa orang lain, karena orang lain cuma bisa menyakiti hati.

    gimana penyelesaiannya?

    BalasHapus
  41. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  42. koK saya selalu disalhkan yah kalo dirumah ? padahal biasanya semua kesalahan adik saya,akhir nya saya yang di suruh tanggung jawab atas itu semua.dan apakah salah jika saya membenarkan fakta yang ada kepada ortu ?
    tetapi biasanya saya malah dibentak balik dan saya hanya bisa terdia dengan kesal yang berlebih.Jadi,bagaimana sikap saya seharusnya ?

    BalasHapus
  43. koK saya selalu disalhkan yah kalo dirumah ? padahal biasanya semua kesalahan adik saya,akhir nya saya yang di suruh tanggung jawab atas itu semua.dan apakah salah jika saya membenarkan fakta yang ada kepada ortu ?
    tetapi biasanya saya malah dibentak balik dan saya hanya bisa terdia dengan kesal yang berlebih.Jadi,bagaimana sikap saya seharusnya ?

    BalasHapus
  44. koK saya selalu disalhkan yah kalo dirumah ? padahal biasanya semua kesalahan adik saya,akhir nya saya yang di suruh tanggung jawab atas itu semua.dan apakah salah jika saya membenarkan fakta yang ada kepada ortu ?
    tetapi biasanya saya malah dibentak balik dan saya hanya bisa terdia dengan kesal yang berlebih.Jadi,bagaimana sikap saya seharusnya ?

    BalasHapus
  45. saya sngat muak dengan orang tuwa sya sndiri....!!!!!

    BalasHapus
  46. makasi infonya ini sangat bermanfaat terutama bagi saya sebagai orang tua baru :) dan setelah baca ini saya nyeselnya minta ampun krna sering bentak2 anak saya kl dia nakal,,,,, insyaalloh saya ngk akan bentak2 anak saya lagi:) (i'm promise)

    BalasHapus
  47. itu semua saya alami . dan saya bingung mw berbuat seperti ap

    BalasHapus
  48. Semua yang ada di Artikel Ini Sudah Terjadi ama Saya...Saya Dulu sering dibentak,dipukul dan Dicubit...Akhirnya seperti pada Dampak Anak Saat Dewasa....

    BalasHapus
  49. sedih2 x curhatan di atas..smoga dari segala rasa sakit yang dirasakan dijadikan pahala yang besar dari allah..semoga smuanya bisa bangkit, bisa menjadi org2 yang positive thinking..kita terus berjuang sampai allah memangil kita..semangat smuanya..

    BalasHapus
  50. Itu memang benar jadi saya sampai sekarang masih sering di marahin.
    Saya tidak malah jadi baik malah saya suka ngebantah. Pernah sampai tawuran sama bapak saya, tapi ngga jadi. Pokoknya hidupku semrawut ga karuanlah... Pengennya sih kalau menyuruh itu dengan kata2 motivasi ga malah ngomel2. Intinya itulah yg saya rasain. #curhat

    BalasHapus
  51. Iya itu bener semua dampak negatifnya, bahkan sampe skrg sampe detik ini pun saya masih suka dimarahin dibentak2 pdhl sebenarnya saya gasalah apa2, bahkan ortu saya lbh sayang ke adek saya walaupun mereka suka blg "gaada yg dibeda2in" pdhl mah mereka semua lbh syg ke adek saya bukan saya. Adek saya gapernah dimarahin, sekali dimarahin brp menit kemudian langsung baik lg. Tapi kalau sm saya ga sama sekali, pasti sampai berhari2. Sebenernya rasanya ingin saja saya cepat mati biar mereka baik lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gw gimana? Tangan gw patah, didorong. Tadi gw jatuh kena yg patah. "Kamu tu rasanya pengen mama tabok deh"blablabla dan blablavla

      Hapus
  52. terima kasih untuk artikelnya..sangat menginspirasi..memang terkadang sebagai orang tua kita lupa diri karena capek atau stres di kehidupan sehari-hari dan melampiaskannya ke anak-anak..anak-anak ketika lahir itu seperti kertas putih dimana kita (orang tua) dan lingkungan yang akan memberi warna pada kertas tersebut..jadi mau bagaimana anak tersebut nantinya ketika dewasa kita (orang tua) lah yang secara tidak langsung bertanggung jawab..

    BalasHapus
  53. Saya juga sering dimarahi tanpa alasan.
    Waktu itu saya cuma belajar di hp macam cari cari ilmu. Mama saya langsung marah dengan kata kata kasar, contoh: kamu ini apa apaan, kayak anjing lagi main bola, babi ngorok, main gameeee trus. Padahal saya lagi belajar dihp pikirnya main game. Saya diam diam saja, walaupun hatiku ancur. Lalu saya pengen main game sebentar, mama saya langsung marah: nia cibai (artinya kelamin perempuan) tak boleh main game, BELAJAR!. Saya merasa ancur, dan minder. Waktu ambil rapot saya meraih juara 2. Mama ku masih gk puas. Saat mid ke 2 saya rangking 3, mama ku bilang: tuh kan. Main gameeee aja. Nilai mu turun, pokok nya kamu gk boleh makan malam ini, harus belajar minimal 7 jam. Saat ujian kenaikan kelas saya meraih rangking 1. Mama ku bukan nya senang, dia hanya cuek saja. Saya merasa sedih sekali... Semoga orang tua kalian gk seperti itu :'(

    BalasHapus
  54. Jujur, awalnya saya ngga menyangka ternyata itu penyebab saya memiliki sifat - sifat persis sama dengan yang diatas, semenjak menginjak SMK saya sudah meniatkan untuk mengubah sikap, sudah beberapa dari sifat2 diatas yang menghilang, namun sulit sekali untuk menghilangkan sikap sikap tsb, terutama takut salah, selalu merasa tidak yakin thdp keputusan saya sendiri, dan saya paling pendiam dan tertutup diantara teman2 sebaya, hampir semua teman saya tidak tau banyak soal saya, tapi saya tau banyak soal mereka, agresif / tempramental, biasanya yang terkena imbas adik saya, namun terkadang diluar keluarga, tapi tetap saya meminta maaf setelah marah, dan sampai sekarang saya lebih suka menyendiri di kamar jauh dari keluarga, sampai sekarang saya masih sulit untuk menerima semua nasehat dari orang tua, tapi saya berusaha untuk memproses nasehat2 tersebut dan meyakinkan diri, semua itu pasti berguna dimasa mendatang. Salah satu tantangan tersulit memang, ditambah jika tidak ada support dari ortu sendiri untuk mengubah sifat, walaupun ortu sudah berubah dalam memperlakukan saya, sudah tidak pernah lagi membentak, atau menyalahkan, hanya menasehati, paling mentok hanya membesarkan volume suara mereka, untuk ibu2 dan bapak2 mohon jangan bentak anak kalian, sesalah apapun mereka, tindakan anda akan berpengaruh besar pada mereka, tegas namun jangan membentak, jangan sampai mereka seperti saya.

    BalasHapus
  55. Saya menyesal anak saya dari 1 tahun ampe 22 bulan sekarang ini sering saya bentak..tak jarang kadang saya kasar ..sering saya larang larang juga..saya kebawa lingkungan disini yang rata rata seperti itu...tapi akhir akhir ini saya perhatiakan anak saya diajak pergi ke pasar atau yang deket deket nangis trus minta pulang..dia itu kaya takut..juga kalo main penginnya menyendiri...saya janji pada diri saya sendiri akan berubah..beberapa hari ini saya coba lebih ngikutin yang anak saya mau...yang ingin saya tanyakan...tidak terlambatkah jika mulai 22 saya berubah..dan bagaimana cara dia tidak cengeng dan penakut...dengan sangat mohon tolong dijawab karena beberapa hari ini ingatan saya terus mengulang ketika saya kasar pada anak saya
    Terimakasih

    BalasHapus
  56. Ini yang sedang saya rasakan sekarang :) sedikit cerita boleh kali :'v setiap kali saya dirumah saya selalu dimarahi terutama sama ayah saya entah kenapa sejak kelas 1 smk sudah mulai berubah sifatnya :' dan apa yg saya lakukan itu semuanya salah di mata orang tua saya tidak pernah benar, terkadang saya iri terhadap adik saya yg tidak pernah kena marah meskipun itu adalah perbuatan yang salah kalau saya bertanya terhadap ibu saya "mah kenapa si oky dimarahin terus keknya cuma ade mulu yg dibela" palingan ibu saya jawab "ga ada yg dibedain oky semua disayang kok" tapi apa kenyataanya? saya salah sedikit diungkit tentang bayaran sekolah contoh:"bayar sekolah masih ama gua aja lu!!" kadang saya iri adik saya dibelikan sepatu baru sedangkan sepatu sekolah saya sudah tidak muat dan jebol mereka berdua hanya mengabaikan saja sekian sih itu saja :"v

    BalasHapus
  57. Ibu dokter saya mau minta no anda, saya mau menceritakan semua masalah psikologis ade saya itu, yg sering d omelin, d pukulin, ga pernah ada rasa kasih sayang lagi ortu saya kepada anak kandung nya sendiri, tolong bantuin saya ibu, saya gamau melihat ade saya yg sering d gituin oleh orang tua saya sendiri, setiap anak nya ngebantah perkataan orang tua saya, pasti bawa" nya tuh tangan dan ucapan ngomong nya itu yg kasar, yg sekarang akhir nya kurang perhatian nya, kurang peduli nya, sampe sekarang belum bisa membaca, karna otak nya udah terganggu, dari kecil d omelin mulu, dari umur berapa tahun gitu,tolong sms saya iya bu, 089671591045 tolong kasih jawaban nya d sms aja iya bu, atau ga lewat fb saya nadya ariani ini nama fb saya bu makasih iya bu

    BalasHapus
  58. Sering terjadi debat yang menurut saya semakin tidak penting. Antara saya dan bapak. Awalnya hal sepele. Tetapi bapak selalu menggunakan kata kata kasar. Kalau bahasa jawa "ndase deplok!" Artinya kepala dipecahin. "Tapok!" Artinya tampar aja. Contoh awal. Karena kebiasaan bapak menaruh baju kotor sembarangan. Hanya menegur agar dimasukkan kedalam ember. Tapi respon langsung dengan nada tinggi. Keluar kata kasar. Dan selalu bawa bawa kalimat nasihat yg menyudutkan misal " sama orang tua gak sopan! Asal bersuara! Mau jadi apa!" Padahal itu simple sekali hanya menegur pakaian saja. Bagaimana cara menyadarkan dia agar tidak terlalu emosi jika berbicara. Bentak2 Tidak hanya kepada saya. Tetapi hal sepele selalu dibesar"kan bahkan bawa" usia harus hormat orang tua, tapi orang tua sendiri seperti itu. Apa karena orang tua bisa seenaknya dan tidak menghargai anaknya? Wajar saya membela diri karena kata kasar sedikitpun tidak keluar dari mulut saya tapi malah diumpat sumpah yang bermacam". Bahkan pernah injak injak kepala saya. Apakah orang tua seperti itu pantas dihargai?
    Tapi gaya bentakannya suka bawa" kehormatan orang tua. Tapi dengan kata kata kasar juga. Saya mau bantah salah. Tapi orang tua sendiri juga kata kata kasar keluar semua. Saya bermaksud untuk menunjukkan bahwa yg slalu berkata kasar adalah orang tua saya. Bukan saya yg berani menjawab. Saya membela diri karna tak ada maksud sedikitpun buat membentak orang tua. Tapi orang tua masih saja keras dengan pendapatnya. Seolah orang tua itu selalu benar.

    BalasHapus
  59. Ini sama seperti yang saya alamii.saya selalu di larang2 untuk mainn kepada kedua orang tua saya semenjak musibah ituu saya semakin nekat untuk main diam2 di belakang dia dan ketika saya ketauan saya di pukulin abis2an sama kedua orang tua saya dan itu yang membuat saya traoma kalau ingin mencoba hal baruu karna yang tertuju di otak saya adalah pukulan dari kedua orang tua saya😊

    BalasHapus
  60. Ini sama seperti yang saya alamii.saya selalu di larang2 untuk mainn kepada kedua orang tua saya semenjak musibah ituu saya semakin nekat untuk main diam2 di belakang dia dan ketika saya ketauan saya di pukulin abis2an sama kedua orang tua saya dan itu yang membuat saya traoma kalau ingin mencoba hal baruu karna yang tertuju di otak saya adalah pukulan dari kedua orang tua saya😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Bijak Mengatasi Anak yang suka Memukul

Membersihkan Noda pada Pakaian